Halo
moms,saya baru saja kehilangan anak pertama saya diusia kehamilan 19 minggu.
anak saya divonis hydrop fetalis oleh dokter pada usia kehamilan 18 minggu. Ini
merupakan kehamilan pertama saya setelah menikah pada Agustus 2016, setelah
menunggu +/- 10 bulan akhirnya saya positif hamil pada Juni 2017 pada saat
bulan ramadhan. Senang sekali rasanya akhirnya penantian saya membuahkan hasil.
Karena baru pindah ke daerah Serpong akhirnya saya cari tahu lewat google
dokter Spog yang rekomen di daerah rumah saya. Selain itu saya juga mencari
Rumah Sakit Ibu dan Anak karena menurut pendapat kebanyakan orang RSIA lebih
pro normal. Finally saya menemukan RSIA di bilangan Pamulang dan memilih salah
satu dokter Spog yang ada disana. Pada kedatangan pertama menurut hasil USG
dokter saya positif hamil dengan usia 5 minggu lalu saya diminta kembali satu
bulan kemudian alhamdullilah sudah keliatan janinnya, dan saya teruskan kontrol
rutin setiap bulan di dokter Spog tersebut sampai usia kehamilan saya 18
minggu. Pada awal kehamilan sebenarnya saya agak bertanda tanya kenapa saya
tidak diminta cek darah padahal menurut pengalaman teman - teman saya cek darah
biasanya dilakukan oleh kebanyakan dokter Spog pada awal kehamilan tapi karena
mencoba berfikir positif akhirnya saya mengikuti saja anjuran dokter dimana
saya hanya diberi vitamin & penambah darah selain itu setiap kontrol saya
selalu menanyakan perkembangan anak saya yang menurut ketrangan dokter
baik-baik saja dan perkembangannya sesuai dengan usia kehamilan.
Singkat
cerita pada tanggal 2 September 2017 saya kontrol ke dokter, debay terlihat
sudah mulai besar dan pertumbuhan nya sudah mulai signifikan terlihat tangan
dan kaki, saya tanyakan kepada dokter bagaimana keadaannya dokter bilang baik,
dan sesuai dengan umur kehamilan saya. Saya pun diprintkan hasil USG tersebut.
Pada 29 September saya kembali datang ke dokter untuk melakukan kontrol rutin
dan alangkah kagetnya saya ketika dokter bilang perut debay besar sekali dan
terlihat banyak cairan di perutnya. Dokter Spog saya waktu itu kebingungan apa
yang terjadi pada debay akhirnya saya dirujuk ke dokter Fetomaternal Di Eka
Hospital BSD dengan Dokter Wiku. Saya langsung telfon ke Eka Hospital untuk
membuat janji konsultasi dengan Dokter Wiku namun sayangnya saya baru bisa
dapat jadwal keesokan harinya tanggal 30 September 2017 dikarenakan pada hari
itu pasien Dokter Wiku Sudah penuh. Saya pulang kerumah degan perasaan tidak
menentu sambil berharap cemas sambil berdoa bahwa diagnosa dokter saya salah.
30
September 2017 saya datang ke Eka Hospital BSD setelah antri kurang lebih 1 jam
nama saya dipanggil, pada saat saya masuk keruangan dokter Wiku menanyakan
kondisi saya lalu saya ceritakan kronologis kejadiannya, Dr Wiku
mempersilahkan saya untuk Screening USG 4d ternyata apa yang saya
takutkan benar terjadi memang di perut debay banyak sekali cairan sehingga
perutnya membesar, selain itu terdapat cairan di otak dan terdapat
kebocoran sekat jantung pada debay. Detak jantung masih terdengar namun menurut
Dr Wiku detak jantungnya sudah lemah, Dr Wiku menyarankan mau tidak mau
ditunggu sampai janin meninggal sendiri di dalam kandungan baru nanti
dikeluarkan melalui proses induksi karena kehamilan dengan kondisi saya pada
waktu itu merupakan kehamilan yang tidak mungkin bisa diteruskan. Dr Wiku juga
menanyakan apakah saya di tes darah pada awal kehamilan lalu saya jawab bahwa
saya tidak pernah diminta untuk tes darah oleh dokter Spog saya sebelumnya,
menurut pengalaman Dr Wiku kasus seperti ini bisa terjadi akibat adanya virus
atau adanya kelainan darah pada ibu. Selain itu saya juga menunjukkan foto USG
debay pada 2 Sept 2017 dimana menurut ketrangan Dr Spog saya debay masih
dalam kondisi sehat, namun menurut Dr Wiku pada hasil print USG tersebut sudah
terlihat ada cairan di kepala debay. Akhirnya Dr Wiku meminta saya untuk
kembali ke Dokter Spog saya terlebih dahulu untuk memperlihtkan hasil
screening USG yang telah dilakukan mengingat Dr tsb yang merujuk saya untuk
melakukan Screening USG 4D
2
Oktober 2017 saya kembali lagi ke Dr Spog saya dengan membawa hasil USG Dr
Wiku, Dr Spog saya langsung menawarkan terminasi dengan meminta saya
mengikhlaskan kondisi yang dialami debay, saya dan suami menolak melakukan hal
tersebut karena anak kami masih memiliki denyut jantung tentu saya tidak akan
membunuh anak saya sendiri. dan sebagai catatan pada saat konsultasi tsb saya
tidak di USG lagi hanya untuk sekedar mengecek bagaimana kondisi anak saya pada
saat itu. Saya pulang dengan kondisi hancur seakan dunia ini runtuh. Saya dan Suami
memutuskan akan menunggu anak kami meninggal sendiri di dalam kandungan atau
kalaupun bisa bertahan hidup sampai usia diatas 36 minggu akan tetap kami
pertahankan walaupun dengan kondisi anak saya akan cacat sambil berdoa dan
berharap ada mukzizat dari ALLAH SWT .
Setelah
itu saya banyak mencari informasi tentang hydrop fetalis dan menemukan sebuah
blogger dimana mommy tersebut mengalami hal yang sama dengan yang saya alami,
dan pada salah satu komentar terdapat posting dari salah satu mommy bahwa dirinya
telah mengalami 5 kali kehamilan dengan kondisi hydrop fetalis namun 2 anak
dapat diselamatkan oleh Dr Nurwansyah Spog. Saya mencari informasi tentang Dr
Nurwan ternyata beliau praktek di RSIA Asih & RS Premiere Bintaro, pada
hari itu juga saya langsung telfon RS Premiere Bintaro untuk buat janji dengan
Dr Nurwan, saya mendapat jadwal pada 4 Oktober 2017, saya datang Ke Premiere
Bintaro dengan perasaan harap cemas dengan harapan Dr Nurwan dapat memberikan
2nd opinion terhadap kondisi anak saya, kesan pertama yang saya dapatkan Dr
Nurwan sangat ramah di awal perbincangan sempat mengajak saya dan suami
bercanda, lalu beliau menanyakan kondisi saya, saya kembali menjelasakan dari
Awal hingga saya tunjukkan hasil screening USG Dr Wiku, saya juga sempat sampaikan
bahwa saya membaca blogger salah seorang mommy yang anaknya dapat diselamatkan
oleh Dr Nurwan, yang akhirnya membawa saya datang ke Dr Nurwan. Dr Nurwan
mempersilahkan saya untuk dilakukan USG untuk mengecek kondisi debay, betapa
terkejutnya saya bahwa anak saya sudah tidak memiliki detak jantung lagi, ya
anak saya telah pergi untuk selama-lamanya. Dr Nurwan mengecek berulang kali
untuk memastikan hal tersebut, saya pun minta diperdengarkan detak jantung anak
saya namun tidak ada suara apa-apa yang keluar dari alat USG. Hati saya dan
suami hancur berkeping-keping.
Dr
Nurwan menjelaskan langkah apa yang harus dilakukan setelah ini, lalu saya
sampaikan kepada Dr Nurwan bahwa saya tidak mau kembali ke Dr Spog pertama
saya, karena jujur ada rasa tidak percaya pada Dokter tersebut. Saya minta
untuk tindakan selanjutnya dihandle oleh Dr Nurwan saja, beliau setuju
dan meminta saya untuk datang keesokan hari untuk dilakukan tindakan induksi,
untuk mengeluarkan debay. Dr Nurwan juga menjelaskan sebab sebab bisa terjadi
Hydrops dan beliau menyarankan saya dan suami melakukan tes darah lengkap
setelah ini, saya juga diminta untuk tidak menunda kehamilan apabila proses
induksi telah selesai dilakukan.
5
Oktober 2017 saya datang ke RS Premiere Bintaro,setelah menunggu proses
administrasi saya sudah langsung diperbolehkan masuk kamar perawatan pada pukul
08.30 pagi, Pada pukul 09.00 saya diberi obat induksi yang diletakkan dibawah
lidah skenarionya adalah pemberian obat induksi selama 6 x berturut- turut
setiap 4 jam sekali untuk merangsang kontraksi, diharapkan debay keluar secara
utuh beserta plasentanya sehingga saya tidak perlu di kuret guna meminimalisir
luka pada rahim yang tujuannya agar saya cepat pulih dan bisa lebih cepat hamil
kembali.
6
Oktober 2017 kontraksi hebat terjadi setelah saya minum obat induksi yang ke 6x
nya, rasanya seperti tulang diremukkan secara bersamaan, jam 7 pagi saya sudah
tidak kuat lagi dan meminta suster untuk memberikan pereda nyeri, suster
melakukan pengecekan saya masih bukaan 1, saya dipindahkan ke ruang tindakan
sambil disuntikkan pereda nyeri, 15 menit kemudian kontraksi hebat kembali
terjadi, akhirnya anak saya terlahir juga walau dalam keadaan sudah tidak
bernyawa, alhamdulilah semuanya utuh, plasenta juga keluar dengan utuh, Setelah
dilakukan USG, rahim saya bersih sehingga tidak perlu dilakukan kuret lagi.
Malam hari saya sudah diperbolehkan pulang oleh Dr Nurwan karena keesokan
harinya saya harus terbang ke Solo tempat tinggal orang tua saya untuk
melaksanakan pemakaman anak saya.
Saya
dijadwalkan untuk kontrol ke Dr Nurwan 2 minggu lagi,sehingga sampai saat
ini saya belum mengetahui penyebab hydrop fetalis yang saya alami. Rencana saya
ingin melakukan tes lengkap terhadap saya dan suami sehingga kedepan
kelainan-kelainan seperti ini dapat dicegah sedini mungkin, ,mengingat kejadian
ini membawa dampak traumatik yang sangat besar terhadap saya.
Hasil
Kontrol akan saya share lagi di blogger ini ya moms, :)
Mba gimana skrng kbrnya? Sudah hamil lagikah? Usaha apa yg sdh dilakukan mba?
BalasHapusMba bagaimana kelanjutannya tesnya? Semoga mba dan suami di anugerahi kembali keturunan yg sehat walafiat selamat dan pjg umur aamiin
BalasHapusHalo Mba skrng gmn kabar nya?
BalasHapus